TEGAL - Dalam menumbuhkan perekonomian sekaligus untuk evaluasi tenaga kerja dan UMKM, BAPPENAS melakukan monitoring ke Disnakerin Kota Tegal, Selasa (29/03/2023)
Kegiatan monitoring terkait penanganan tenaga kerja dan UMKM masa dan pasca Covid-19 di Kota Tegal ini dilakukan sebagai bench marking dalam proses penyusunan perencanaan pembangunan jangka menengah dan jangka panjang khususnya bidang ketenagakerjaan dan UMKM.
Monitoring yang dijadwalkan 2 hari ini dilakukan oleh Ratna Sri Mawarti, Fungsional Perencana Utama dan Sri Roshidayati, Fungsional Perencana Madya, didampingi 2 staf, Septy dan Indira.
Menyambut tamu dari BAPPENAS, Disnakerin mengundang Bappeda Kota Tegal serta stakeholder terkait antara lain Forum BKK, ABKI, HILLSI, BiLiK Perhotelan, IKM Apik Banget serta pengelola Job Café.
Kepala Disnakerin R. Heru Setyawan dalam sambutannya menyampaikan capain kinerja dan inovasi-inovasi penanganan tenaga kerja dan IKM yang dilakukan Disnakerin dalam masa dan pasca Covid-19.
“Dalam masa dan pasca Covid-19 Disnakerin berinovasi memberikan pelayanan Job Café 'Antareja', pelatihan berbasis kompetensi bagi pencari kerja, membangun aplikasi Lapursijaja dan Dakrun, pembentukan Forum HRD, pembangunan Showroom Dekranas, Griya Batik, Sentra Industri Logam serta kerjasama Pentahelix dengan IHKA, Poltrisdha, HILLSI, ABKI sehingga mampu mengurangi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kota Tegal”, papar Heru
Ratna Sri Mawarti memberikan apresiasi kepada Disnakerin yang telah membangun sinergi dan teamwork yang luar biasa dengan stakeholder terkait sehingga dapat memunculkan berbagai terobosan inovatif di masa dan pasca Covid-19.
“Terimakasih kepada Disnakerin yg terus bersinergi dan menjalin teamwork yang luar biasa dengan seluruh stakeholder sehingga tetap berinovasi di tengah pandemi Covid-19”, ujar Ratna.
Ditambahkan dalam upaya pemulihan pasca pandemi diperlukan kerjasama antar Organisasi Perangkat Daerah di Kota Tegal untuk terus bersinergi dan bekerja sama dalam membantu Pemerintah mengurangi TPT.
“Saya berharap kepada Bappeda Kota Tegal untuk mengoptimalkan perencanaan dan sinergi antar Dinas dalam upaya mengurangi TPT Kota Tegal, karena tanggung jawab ini bukan hanya tugas Disnakerin semata tapi membutuhkan peran seluruh pihak sesuai tugas fungsi masing-masing, ” pesan Ratna
Sementara itu, Sri Roshidayati menyampaikan terobosan-terobosan yang telah dilakukan Disnakerin di bidang ketenagakerjaan dan UMKM cukup bagus dan bisa diadaptasikan di tempat lain. “Saya berharap Disnakerin terus melanjutkan inovasi dan menyiapkan tenaga kerja yang adaptif sehingga dapat bersaing secara global”, tambah Roshidayati
Selanjutnya, Tim Bappenas melanjutkan monitoring dengan tinjauan lapangan ke tempat pengolahan ikan, Sentra Industri Logam Kota Tegal (SILKOT) serta Griya Batik Kota Tegal.
Diharapkan dengan adanya monitoring ini, Bappenas dapat menyusun kebijakan-kebijakan yang harus diambil pemerintah di bidang ketenagakerjaan dan UMKM dalam memperkuat perencanaan pembangunan jangka menengah dan jangka panjang.
"Apa yang sudah dilakukan Disnakerin Kota Tegal mestinya bisa direplikasi di kabupaten/kota lain, " ungkap Roshidayati. Menurutnya model layanan pencari kerja dengan Job Cafe baik untuk ditiru daerah lain. Bimbingan intensif kepada tamatan sekolah menengah dan pendidikan tinggi dengan pendekatan 'person to person' jadi contoh konkret apa yang disebut Society 5.0.
Ditanya saat akhir sesi diskusi sebelum tinjauan lapangan, Ratna dan Roshidayati menegaskan agar Disnakerin Kota Tegal terus berinovasi, dan memperkuat sinergi dengan stakeholder terkait yang sudah dilakukan dengan baik.
"Saya sudah mencatat pointers hasil diskusi, dan ini menjadi masukan berarti untuk kami bahas lebih lanjut dengan teman-teman di BAPPENAS, " ungkap Ratna. (Zaenal)